Senin, 13 April 2009

Say no to”Mega” makin gencar


Situ social network Facebook dijadikan alat menyuarakan inspirasi. Yup salah satunya group say no to mega yang beberapa waktu lalu bikin kader-kader PDIP ketar-ketir. Setelah dihapus malah muncul lagi dengan 3 dan 2 buah petisi sekaligus.hehehehe. mati satu tumbuh seribu. Undang-undang pemilu pun konon tidak bisa menjerat pembuat dan pengikut group ini. Kubu PDIP sempat melaporkan ke bawaslu karena dianggap black campaign tapi tidak bisa membuktikan dan ditolak oleh para pengikut group ini karena tidak ada simpatisan dan kader partai. Melainkan masyarakat yg tidak terkait dengan politik dan pemerintahan, bahkan group ini sampai masuk berita di Koran maupun media electronic(tv,internet,dll) jujur deh saya termasuk pengikutnya.hehehe.

Pengikut group ini rata-rata hampir semua pengguna facebook lokal di Indonesia yang rata-rata berpendidikan tinggi. Tentunya bukan masalah emosional saja melainkan secara rasional mereka mendeklarasikan antimega(secara luas anti soekarnoisme).

Apa dasar group ini terbentuk? Lantara ketidak puasan mereka(yg hampir semua berpendidikan "tinggi") pada sosok pribadi dan hasil kinerja pemerintahan megawati.secara umum digambarkan sebagai berikut:

Secara pribadi megawati orang yg cukup arogan.kurang mau mendengr pendapat orang lain. Suka mencela orang lain. Padahal sikap ini sangat bertentangan dengan sikap reformasi yg terbuka dan rela mendengar kritik orang lain. Dalam tinjauan agamapun(khususnya Islam) sikap ini sangat bertentangan dengan nilai-nilai Islam(padahal mendapat gelar hajah). Bisa dilihan buktinya beberapa kadernya yg dipecat dari partainya padahal menyuarakan ide sedikit berbeda tapi malah dipecat. Di partai pun belum ada yg mau menggantikan posisinya karena mungkin gak boleh ada yg gantiin dia ataupun berada di posisi lebih tinggi dari dia. Padahal partai lain sudah regenerasi kepemimpinan.

Secara hasil pemerintahan.hehehe.gak usah ditanya dah. Masa pulau Indonesia dijual. Keamanan kurang kondusif bisa dilihat mulai bom bali 1,bom kuningan,hotel mariot,dll. Hal ini tidak terjadi di pemerintahan sekarang.banyak BUMN yg dijual yg duit hasil penjualan entah dikemanakan (buat memakmurkan suami mungkin!), gak peduli masalah disintergrasi di Aceh yg akhirnya diselesaikan dengan perdamaian oleh pemerintahan selanjutnya. Harga bbm murah karena harga minyak dunia masih stabil(Cuma kebetulan belaka). Bandingkan dengan pemerintahan sekarang yg berhasil menghapus utang-utang luar negeri, sekolah gratis,kredit usaha rakyat untuk wong cilik yg mau berwirausaha,PNPM mandiri,BLT (apa salahnya membantu rakyat kecil). Masalah dukungan dari wong cilik ya gak bisa disalahkan wong cilik. No offense(tanpa bermaksud merendahkan) tapi wong cilik yg rata-rata berpendidikan rendah("hasil Rezim sebelumnya)" biasanya berpikiran sempit.hanya melihat sosok tanpa melihat secara rasional. Modal mereka seperti KUR dan PNPM mandiri gak dimanfaatkan dengan baik, padahal pemerintah udah menyediakan modal untuk usaha. Ya gak bisa disalahkan emang, tapi harus di bina. Saya pun punya pengalaman meskipun tidak langsung. Paman saya yang bekerja di sebuah BUMN tiba-tiba tanpa ada pengumuman dan pemberitahuan apa-apa dijual, dan tidak diteruskan usahanya. Di PHK tanpa ada pesangon.dan sempet kesulitan mencari penghasilan lagi lantar BUMN tersebut di jual oleh bu mega trus dihentikan usahanya tanpa ada pesangon apapun.

Alasan-alasan itulah yg menjadikan terbentuknya group Say no to mega di facebook. Tapi inget ini bukan black campaign. Ini adalah suara rakyat. Saya bukan penggagas group ini tapi saya mendukung group ini. Ini adalah Negara demokrasi kita boleh mengeluarkan aspirasinya termasuk menolak kehadiran tokoh tertentu.

Tidak ada komentar: