Rabu, 11 Februari 2009

Pakar Politik

Lagi heboh berita perpecahan dua koalisi Pemerintah antara Partai Demokrat dan Partai Golkar. Yg sebenarnya timbul gara-gara ucapan salah satu kader. Akibatnya sang ketua dewan Pembina harus turun tangan untuk mengklarifikasi. Tapi sebenarnya menurut pengamatan gw hal itu timbul karena provokasi, adu domba. Ya timbul karena beberapa media( bukan semua loh) yang sengaja memancing-mancing pertanyaan yg menjebak dan menimbulkan kontradiksi dengan pihak lain. Bisa jadi hal ini juga merupakan permainan politik yg disengaja oleh pihak oposisi. Begitu pula dengan pakar politik dibeberapa media yang jadi narasumber. Harusnya pakar politik yang melihat bukan untuk membentuk opini public. Tapi memberikan kemungkinan dan pilihan pemikirian buat masyarakat. Opini nya biar masyarakat sendiri yang menilai. Tapi justru kebanyakan kemaren setelah ketua dewan Pembina mengklarifikasi malah para pakar politik justru menjerumuskan dengan membuat opini publik yang tentu saja negative. Harusnya Pakar politik (yg Cuma nonton n gak ngerasain gimana susahnya memerintah Negara dan berpolitik) memberikan kemungkinan pilihan dan kemungkinan dari dua sisi,baik negative maupun positif. Dan masyarakat yang menilai sendiri. Terus terang gw sendiri udah gak percaya dengan hasil survey dan pendapat banyak(bukan berarti semua) pakar politik yg Cuma bisa mengkritik negative (mungkin didukung oposisi. Mungkin loh).

Tidak ada komentar: