Selasa, 07 Juli 2009

Capress Pilihanku

Sapa capres yang akan saya pilih?

berdasarkan fakta-fakta dan fenomena yg telah terjadi maka:

untuk pasangan capres-cawapress no 1 tidak akan saya pilih. mengingat fakta-fakta yg udah terjadi masa kepemimpinan Mega. kasus
pasir sama Singapore + penjualan kapal tanker + privatisasi Indosat bikin sakit ati. jadi gak akan milih ini. Begitu pula dengan cawapressnya yang punya catatan pelanggaran HAM. Sikapnya yang berapi-api, ambisius dan agresif punya kekhawatiran tersendiri kalo jangan-jangan bakal otoriter dalam kepemimpinannya. Bagaimana mungkin memilih pemimpin yang punya catatan pelanggaran ham dan dipecat dari TNI karena menculik dan membunuh Mahasiswa. Selain itu wacananya untuk mengembalikan UUD 1945 dirasa kurang baik untuk demokrasi. UUD 45 sebenarnya bagus. memiliki semangat nasionalisme dan perjuangan. namun UUD45 bukanlah Kitab suci yang diturunkan Tuhan yang tanpa cacat.tapi murni buatan manusia. UUD 45 tidak cocok diterapkan lagi di jaman kebebasan demokrasi karena:

  1. UUD 1945 memungkinkan presiden untuk dipilih lagi seumur hidup.
  2. Presiden tidak dipilih langsung oleh rakyat, tapi oleh MPR
  3. MPR diisi oleh DPR dan Utusan Golongan yang jumlahnya sekitar 25% suara total.
  4. Pemilihan Utusan Golongan tidak diatur oleh UUD.
hal ini menyebabkan tertutupnya pintu demokrasi.
selain itu Sikap Mega yg otoriter, kurang cerdas, tidak sistematis, bertele-tele dan dalam debat kemaren terkesan cuma membicarakan permasalahan tapi nihil solusi.Bukan karakteristik seorang pemimpin yang akan saya pilih.

loncat ke pasangan capress-cawapress no urut 3
saya juga tak akan memilih pasangan ini. Emang JK memiliki pesona sebagai orang yang intelek khususnya dalam bidang ekonomi. debat capress pun terasa menggairahkan dengan celetukan JK kepada lawan politiknya.dari permasalahan ekonomi cenderung banyak memberikan janji solusi tapi dari permasalahan sosial dan kenegaraan nihil.Dalam sebuah wawancara, JK pernah mengatakan kalau undang-undang tidak memungkinkan pemerintah untuk membredel media massa. Bagaimana jika undang-undang mengijinkan? Akankah JK melakukannya? dan juga JK tidak menunjukkan itikadnya untuk bekerja di bawah undang-undang. Menilik kebiasaan JK yang suka menerabas aturan, selain itu sikap JK yg ceplas-ceplos bisa jadi bumerang bagi dirinnya dan pemerintahannya. sebagai contoh kasus gempa jogja JK menjanjikan bantuan 25 jt per KK.namun hal spontan itu bikin pemerintah ketar-ketir mencarikan solusi.karena JK mengatakan tanpa pikir panjang. Saya kira "cepat-cepat" itu tidak baik bila tidak diorganisir dengan baik. yg benar itu lebih tepat dan cermat dalam bertindak bukan cepat-cepat. sedangkan Cawapress nya setali tiga uang dengan cawapress no 1. yang punya catatan pelanggaran HAM meskipun gak seagresif Prabowo.

jadi pilihan saya jatuh pada pasangan No 2 SBY-Budiono

berdasarkan Rasional saya SBY tipe pemimpin yg ideal. beliau menjunjung tinggi hukum, demokrasi, birokrasi, rela dikritik.meskipun terkesan lambat. Beliau memiliki pola pemikiran yang tepat untuk sebuah negara demokrasi. selain itu cawapressnya budiono merupakan orang yg sopan dan santun. beliau berhasil mempertahankan ekonomi dari keterpurukan sehingga krisis global tidak terlalu berdampak di negara ini

Tidak ada komentar: